13 Artis Indonesia yang Memutuskan Pindah dan Menetap di Luar Negeri: Alasan & Dampaknya
Jakarta — Sejumlah selebritas Indonesia belakangan ini memilih pindah dan menetap di luar negeri. Ada yang mengikuti pasangan, ada pula yang ingin fokus pada pendidikan anak, mencari suasana hidup yang lebih tenang atau peluang karier internasional. Di antara nama-terbaru adalah Nia Ramadhani, yang dikabarkan tinggal sementara di Singapura demi pendidikan anaknya. Berikut daftar dan kisah 13 artis Indonesia yang memutuskan menetap di luar negeri, serta refleksi atas keputusan mereka.
1. Nia Ramadhani
Aktris ternama ini telah pindah sementara ke Singapura. Keputusannya bukan permanen; ia menemani anak keduanya, Mainaka Zanatti Bakrie, yang menempuh pendidikan di sana. Nia tetap rutin kembali ke Indonesia untuk pekerjaan-nya. Bila ini akan menjadi langkah jangka panjang, belum ada pernyataan resmi.
Alasan utama: perhatian pada pendidikan anak dan keinginan memberikan fasilitas belajar terbaik.
2. Aurelie Moeremans
Setelah menikah dengan Tyler Bigenho, seorang chiropractor dari California, Amerika Serikat, Aurelie memilih tinggal di AS. Ia belum menyatakan apakah akan kembali aktif penuh di industri hiburan Indonesia atau tetap menetap di negeri asing.
3. Enzy Storia
Enzy pindah ke Washington D.C., AS setelah menikah dengan Maulana Kasetra, diplomat di KBRI di sana. Meski sempat vakum aktivitas di Indonesia, pada pertengahan 2024 ia terlihat kembali ke Indonesia dan muncul di beberapa program.
4. Sarah Sechan
Presenter senior ini menetap di Singapura setelah menikah dengan Neil Furuno, pria keturunan Jepang. Anak-nya bersekolah di Singapura, dan keputusan menetap di luar negeri dilakukan agar kegiatan keluarga dan pendidikan berjalan lancar.
5. Acha Septriasa
Tinggal di Sydney, Australia sejak 2016 mengikuti suaminya, Vicky Kharisma. Meskipun dikabarkan bercerai Mei 2025, Acha tetap memilih menetap di Australia bersama putrinya.
6. Gracia Indri
Setelah menikah dengan Jeffery Slipjen, Gracia menetap di Belanda. Ia menyesuaikan kehidupan keluarga, berbagi rutinitas lewat media sosial, dan menikmati kehidupan baru di negeri suaminya.
7. Gisela Cindy
Mantan artis cilik ini melanjutkan pendidikan tinggi di Kanada. Sejak mendapatkan izin tinggal tetap pada Agustus 2021, Gisela menetap di sana, bekerja sebagai showcase manager dan menjalankan bisnis rental photobooth.
8. Syahrini
Penyanyi ini pernah menetap di Singapura dan Jepang mengikuti aktivitas suami, Reino Barack. Pada 31 Juli 2025, ia menyebut telah kembali ke Jakarta; belum ada kepastian apakah akan menetap kembali di luar negeri atau sebaliknya.
9. Marissa Nasution
Menikah dengan pria dari Jerman sejak 2017, Marissa memilih menetap di Singapura bersama suaminya dan kedua anaknya. Ia kemudian beralih dari dunia hiburan ke aktivitas sebagai psikolog dan pembicara.
10. Tya Arifin
Setelah menikah dengan Asyraf Khalis dari Malaysia, Tya menetap di luar negeri dan fokus pada keluarga. Ia juga membangun usaha jamu tradisional “Mutyara” di negara suaminya.
11. Agnes Monica
Agnez Mo telah tinggal di Los Angeles sejak sekitar 2015 untuk mengembangkan karier internasional. Meskipun sudah lama menetap di AS, ia masih kerap kembali ke Indonesia untuk proyek hiburan.
12. Anggun C. Sasmi
Sejak 1994, Anggun pindah ke luar negeri, dari Inggris ke Prancis. Ia bahkan memiliki kewarganegaraan Prancis. Meski menetap jauh, ia tetap aktif dalam kerja sama dengan brand di Indonesia dan publik tampilnya di tanah air.
13. Stephanie Poetri
Putri Titi DJ ini menetap di Los Angeles di bawah label 88rising, yang menaungi banyak artis Indonesia dan Asia. Baru-baru ini, pada 30 Mei 2025, ia menikah di Beverly Hills. Keputusan menetap makin mantap bersama karier internasionalnya.
Analisis Keputusan & Dampak Profesional
Keputusan artis-artis tersebut untuk menetap di luar negeri membawa sejumlah konsekuensi, baik positif maupun tantangan.
Peluang dan Keuntungan
- Kualitas pendidikan anak sering menjadi alasan utama. Banyak artis memilih negara asing agar anak-anak dapat menikmati sistem pendidikan yang dianggap lebih stabil atau berkualitas internasional.
- Karier internasional dan eksposur global bagi beberapa artis, seperti Agnes Monica dan Stephanie Poetri, yang memanfaatkan pasar luar negeri demi pertumbuhan karier.
- Privasi dan kualitas hidup bisa meningkat. Dengan menetap di luar negeri, artis bisa mengatur jadwal kerja dan kehidupan pribadi lebih leluasa jika dibandingkan dengan tekanan media di Indonesia.
Tantangan dan Adaptasi
- Adaptasi budaya: Bahasa, lingkungan, gaya hidup, dan regulasi di luar negeri sering berbeda jauh. Beberapa artis mengalami kesulitan awal dalam menyesuaikan diri.
- Keterbatasan akses industri hiburan Indonesia: bagi artis yang masih ingin berkarya di masa depan di Indonesia, menetap jauh bisa membuat jarak kolaborasi lebih besar, dan peluang di industri lokal mungkin terbatas.
- Identitas publik & ekspektasi fans: perpindahan seperti ini bisa memengaruhi persepsi publik, terutama penggemar yang terbiasa melihat artis tersebut di media lokal.
Refleksi: Apakah Ini Tren Permanen?
Melihat semakin banyak artis yang memilih menetap di luar negeri, muncul pertanyaan: apakah ini akan menjadi tren permanen di industri hiburan Indonesia?
- Bisa jadi ya, terutama jika faktor pendidikan, keamanan, dan kualitas hidup terus menjadi perhatian utama masyarakat.
- Di sisi lain, faktor pengiklan, industri hiburan lokal, dan fans di Indonesia tetap menjadi magnet besar yang tidak mudah ditinggalkan.
Para artis seperti Agnes dan Anggun masih rutin kembali untuk proyek, menunjukkan bahwa meski tinggal luar negeri, tetap ada ikatan kuat dengan tanah air.
Kesimpulan
Pindah dan menetap di luar negeri adalah keputusan besar yang diambil oleh artis-artis Indonesia karena berbagai pertimbangan: pendidikan anak, karier internasional, kehidupan yang lebih tenang, dan kesempatan baru. Namun keputusan ini juga datang dengan pengorbanan dan tantangan dalam beradaptasi, menjaga identitas, serta mempertahankan koneksi ke publik di Indonesia.
Bagaimana pun, langkah ini menunjukkan bahwa artis masa kini semakin fleksibel dalam memilih tempat tinggal; jarak geografis tidak lagi sepenuhnya menjadi penghalang dalam era digital dan globalisasi.
