Berita ViralWisata

Khofifah Sampaikan Duka atas Kecelakaan Bus Rombongan Nakes di Bromo: 8 Tewas, Puluhan Luka

Probolinggo, Jawa Timur — Kecelakaan tragis melibatkan rombongan tenaga kesehatan (nakes) terjadi di kawasan Bromo, Minggu siang (14 September 2025). Bus pariwisata yang mengangkut 52 orang dari Jember mengalami rem blong, menabrak pekarangan warga, terguling di bahu jalan. Akibatnya, delapan orang tewas dan puluhan lain mengalami luka-luka. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan duka yang mendalam dan langsung mengambil langkah-langkah tanggap.


Detik-Detik Kecelakaan

Bus bernomor polisi P 7221 UG, berangkat dari Jember, membawa 52 penumpang, termasuk sopir. Peristiwa bermula saat melintasi Jalan Raya Bromo, tepatnya di Desa Botoh, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Menurut laporan Kepolisian Resor Probolinggo, rem bus diduga blong ketika menuruni jalur Bromo. Sopir berusaha mengendalikan laju bus, tetapi tidak mampu. Bus kemudian menabrak pembatas jalan, menghantam pekarangan warga, dan terguling di bahu jalan. Sisi kanan kendaraan rusak parah dan bagian depan hancur.


Korban dan Penanganan Medis

Dari kecelakaan tersebut:

  • Delapan korban meninggal dunia di lokasi atau dalam penanganan awal.
  • Puluhan lainnya luka-luka; beberapa luka berat dan sedang.
  • Korban luka dirawat di beberapa rumah sakit dan puskesmas, antara lain:
    • RSUD dr. M. Saleh, Kota Probolinggo
    • RSUD Ar Rozy, Kota Probolinggo
    • RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo
    • Puskesmas di Sukapura, Wonomerto, dan Lumbang juga menerima pasien luka-luka.

Tanggapan Gubernur Khofifah

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, segera menyampaikan ungkapan belasungkawa atas peristiwa ini. Dalam siaran pers di Grahadi Surabaya, ia berharap agar “amal ibadah seluruh korban diterima Allah SWT,” keluarga yang ditinggal diberi ketabahan, dan korban luka segera pulih.

Ia juga mengingatkan bahwa keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama, terutama bagi bus pariwisata yang membawa rombongan banyak orang dan melintas jalan pegunungan/bukit seperti Bromo.


Langkah Tanggap Pemerintah Daerah

Menanggapi kejadian, Gubernur Khofifah langsung menugaskan beberapa instansi:

  • Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur diminta segera melakukan evaluasi dan pemeriksaan armada bus pariwisata di wilayahnya agar layak jalan sebelum dijalan.
  • Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur diarahkan untuk memastikan layanan medis yang optimal bagi korban luka; fasilitas kesehatan terdekat harus siap menangani.

Gubernur juga menyebut bahwa kejadian ini harus menjadi pengingat untuk pengecekan rutin dan perawatan armada—termasuk rem, sistem pengereman, dan kondisi keseluruhan bus—terlebih saat operasional di medan jalan yang berat atau curam.


Penyebab dan Faktor Risiko

Berdasarkan keterangan awal kepolisian, faktor penyebab utama diduga rem blong. Medan turunan di jalur wisata Bromo yang ekstrem menjadi risiko tersendiri bila sistem pengereman kendaraan tidak optimal.

Selain itu:

  • Kapasitas penumpang (52 orang) dalam kondisi penuh bisa memperberat beban pengereman dan kerja mesin.
  • Kondisi jalan, kemiringan turunan, dan potensi kelelahan sopir atau teknis bus bisa ikut memicu kecelakaan seperti ini.
  • Perawatan bus yang kurang optimal atau inspeksi yang tidak rutin juga menjadi celah yang bisa berakibat fatal.

Dampak Sosial & Pesan Moral

Kecelakaan ini bukan hanya soal statistik kematian dan luka, tetapi juga soal betapa rapuhnya keselamatan dalam mobilitas publik, khususnya dalam kegiatan wisata, pelayanan kesehatan, dan perjalanan rombongan.

Bagi masyarakat, insiden ini menjadi pengingat agar:

  • Memilih transportasi yang aman dan operator bus yang bertanggung jawab
  • Mengawasi aspek teknis kendaraan sebelum perjalanan—rem, ban, sistem keselamatan lain
  • Pemerintah dan regulasi harus memperkuat pengawasan terhadap standar operasional armada pariwisata

Kesimpulan

Kecelakaan rombongan tenaga kesehatan di Bromo menewaskan 8 orang, melukai puluhan lainnya, dan kembali menyoroti pentingnya keselamatan transportasi, dibandingkan aspek teknis, kesiapan infrastruktur, dan regulasi yang ketat.

Gubernur Khofifah menyampaikan belasungkawa, memberi instruksi cepat kepada instansi terkait, serta mendorong agar kejadian ini menjadi pelajaran penting agar insiden serupa tidak terulang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *