Olahraga

Ajax vs Inter: Thuram Pahlawan Nerazzurri dengan Brace, Menang 2-0 di Markas Ajax

Amsterdam, 18 September 2025 — Inter Milan membuka kampanye Liga Champions musim ini dengan hasil memuaskan. Melawat ke Johan Cruijff ArenA, Nerazzurri menggulung Ajax Amsterdam dengan skor 2-0, berkat dua gol Marcus Thuram lewat sundulan dari sepak pojok—satu di akhir babak pertama dan satu lagi di menit awal babak kedua. Kemenangan ini sangat penting, terutama karena diraih di kandang lawan dalam laga pembuka grup.


Menang Krusial di Kandang Ajax

Pertandingan berlangsung pada Kamis dini hari WIB di Johan Cruijff ArenA, stadion legendaris milik Ajax. Sebagai tim tuan rumah, Ajax diharapkan menekan sejak awal, tapi Inter cukup baik dalam meredam agresivitas lawan. Thuram tampil sebagai aktor utama bagi Inter dengan dua gol yang memastikan tiga poin penuh.

Inter memulai laga langsung agresif. Federico Dimarco dan Thuram sendiri melakukan upaya menyerang setelah peluit dimulai, namun belum mendapatkan hasil. Di sisi lawan, Ajax mencoba membangun serangan melalui kombinasi umpan dan pergerakan sayap. Tapi hingga menit-30, kedua tim masih kesulitan menciptakan peluang bersih.


Momennya Thuram: Gol Spektakuler dari Tendangan Sudut

Menjelang penghujung babak pertama, pada menit ke-42, Inter akhirnya mendapatkan keunggulan. Umpan dari sepak pojok disambut oleh Thuram yang melompat untuk sundulan, bola pun masuk ke pojok gawang Ajax. Gol ini memberi kepercayaan diri lebih bagi Nerazzurri saat turun minum.

Tak berselang lama setelah babak kedua dimulai, Thuram kembali menunjukkan kelasnya. Di menit satu babak kedua, ia lagi-lagi memanfaatkan sepak pojok dengan sundulan sempurna untuk menggandakan keunggulan menjadi 2-0. Ajax yang mencoba merespons di sisa pertandingan, tak mampu menembus pertahanan rapat Inter.


Penalti yang Tidak Berguna & Kritik Pertahanan Ajax

Sebelum gol pertama, terdapat situasi kontroversial: ajax mendapat penalti setelah Thuram dijatuhkan oleh Youri Baas di kotak terlarang menit ke-33. Namun setelah intervensi VAR, akhirnya wasit membatalkan penalti tersebut, karena ditemukan bahwa Thuram lebih dulu menarik jersey Baas dan dianggap memicu kontak. Keputusan ini memicu diskusi, terutama dari sisi tuan rumah yang merasa ada peluang untuk menyamakan skor awal.

Di sisi pertahanan, Ajax tampak kurang solid dalam menutup ruang ketika lawan mengirim umpan silang dari tendangan sudut. Dua gol Inter datang persis dari situasi ini, yang memperlihatkan betapa pentingnya disiplin markas dan kewaspadaan bola-bola mati dalam pertandingan tingkat tinggi seperti Liga Champions.


Susunan Pemain & Strategi Inter

Pelatih Inter Milan tampak menyusun tim dengan kombinasi pengalaman dan kekuatan fisik. Marcus Thuram, sebagai striker, ditemani oleh Esposito, sementara lini tengah diperkuat oleh Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, dan Dimarco di sisi sayap. Pertahanan juga kuat dengan nama-nama seperti De Vrij, Akanji, dan Bastoni.

Inter memilih pendekatan sabar: menunggu peluang melalui sayap dan bola mati. Kepasifan Ajax dalam menghadapi sepak pojok pun jadi kelemahan yang dieksploitasi dengan baik oleh Inter. Setelah keunggulan 1-0, Inter tidak menurunkan intensitas. Gol cepat di babak kedua mematikan semangat lawan. Ajax sesekali menekan, tetapi kurang efektif dalam penyelesaian akhir.


Dampak di Klasemen Grup dan Pelajaran untuk Ajax

Kemenangan ini membuat Inter berada di posisi atas klasemen grup Liga Champions, dengan koleksi tiga poin. Ajax, di sisi lain, harus memikirkan kembali strategi agar bisa bangkit di laga-laga selanjutnya. Penampilan di kandang sendiri adalah momen krusial untuk meraih poin maksimal, apalagi dalam kompetisi bergengsi.

Bagi Ajax, kekalahan ini menggarisbawahi pentingnya latihan taktik pertahanan dan respons terhadap bola mati. Juga, keputusan VAR dan regulasi kontak antar pemain menjadi bahan evaluasi, terutama dalam duel udara dan situasi fisik.


Marcus Thuram: Sosok Kunci Nerazzurri

Marcus Thuram layak mendapat banyak pujian atas performanya. Dua gol via sundulan menunjukkan bahwa dia bukan hanya ancaman dari dribel ataupun kecepatan, tapi juga fisik dan timing yang sangat baik. Sundulan dari sudut merupakan senjata yang sudah diantisipasi Ajax, namun tetap gagal dihentikan berkat pergerakan dan keberanian Thuram.

Selain itu, keberanian dan inisiatifnya dalam menekan sejak awal menunjukkan bahwa Inter tidak hanya mengandalkan pertahanan, tapi juga menyerang dengan berani meski bermain tandang. Mentalitas seperti ini krusial dalam turnamen seperti Liga Champions.


Analisis Babak Kedua: Ajax yang Gagal Efektif

Setelah turun minum, Ajax mencoba mengubah permainan dengan mengganti pemain dan menggenjot serangan. Tetapi,Intercept dari lini tengah Inter, dan pertahanan yang disiplin, membuat peluang-peluang yang diciptakan Ajax menjadi setengah jadi. Mereka kurang tajam dalam penyelesaian akhir.

Inter pun tidak terlalu bermain menyerang secara agresif, melainkan lebih menjaga kestabilan kemenangan dan memanfaatkan waktu. Kombinasi soliditas bertahan dan efisiensi dalam memaksimalkan peluang terbukti menentukan hasil.


Kesimpulan

Kemenangan 2-0 atas Ajax di Amsterdam menjadi start yang sangat baik bagi Inter Milan di Liga Champions musim 2025/2026. Dua gol cepat Marcus Thuram dari sisi bola mati menunjukkan kualitas tim, baik dari strategi maupun mentalitas. Ajax, meski bermain sebagai tuan rumah, harus menerima kenyataan bahwa mereka belum maksimal menghadapi tekanan dalam situasi krusial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *