PDI-P Pecat Anggota DPRD Gorontalo Usai Ucapan Mabuk Soal Rampok Uang Negara
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) resmi memecat seorang anggota DPRD Gorontalo, Wahyudin Moridu, setelah ucapannya yang menyebut “merampok uang negara” viral di media sosial. Ucapan itu diucapkan dalam kondisi diduga mabuk, namun tetap memicu kemarahan publik dan mencoreng citra partai.
Kronologi Ucapan Kontroversial
Video yang beredar di jagat maya memperlihatkan Wahyudin Moridu dengan santai melontarkan kalimat:
“Kalau jadi pejabat itu wajar kalau rampok uang negara.”
Pernyataan tersebut langsung menuai reaksi keras. Banyak pihak menilai ucapan itu menunjukkan mentalitas koruptif, meskipun ia diduga dalam keadaan tidak sadar penuh karena pengaruh alkohol.
Sikap Tegas PDI-P
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa partai tidak akan memberi ruang bagi kader yang merusak kepercayaan rakyat.
“Ucapan tersebut sama sekali tidak mencerminkan sikap resmi partai. Karena itu, keputusan pemecatan bersifat final dan tidak dapat ditawar,” tegas Hasto dalam keterangannya.
Langkah ini dianggap penting untuk menjaga integritas PDI-P, terutama jelang tahun politik yang semakin panas.
Reaksi Publik
Di Gorontalo, ucapan Wahyudin memicu gelombang kritik dari aktivis antikorupsi, mahasiswa, hingga tokoh masyarakat. Media sosial pun diramaikan tagar #PecatWahyudinMoridu, yang menuntut tindakan tegas dari partai.
Pemecatan cepat dari DPP PDI-P akhirnya dianggap sebagai langkah tepat demi meredam kemarahan publik.
Dampak Politik
Pemecatan ini membuat kursi DPRD Gorontalo yang sebelumnya ditempati Wahyudin akan segera diisi melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW).
Bagi Wahyudin sendiri, masa depan politiknya menjadi suram. Stigma buruk akibat ucapannya bisa menghambat langkahnya jika ingin bergabung dengan partai lain.
Internal Link
Ikuti dinamika politik nasional terbaru hanya di tentangrakyat.id.
Penutup
Kasus pemecatan Wahyudin Moridu menjadi pelajaran penting bahwa ucapan pejabat publik selalu berada dalam sorotan masyarakat. Meskipun dilakukan dalam kondisi mabuk, pernyataan soal merampok uang negara tetap mencerminkan sikap yang tidak pantas.
Dengan langkah tegas ini, PDI-P berupaya menegaskan komitmennya melawan korupsi dan menjaga kepercayaan rakyat.