BeritaKesehatan

Bahaya Minum Matcha Berlebihan: Dari Anemia hingga Gangguan Jantung

Matcha kini menjadi salah satu minuman hijau paling populer di dunia. Dengan citra sehat, kaya antioksidan, dan dipercaya mampu menenangkan pikiran, matcha sering dianggap sebagai alternatif kopi yang lebih ramah tubuh. Namun, di balik popularitasnya, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa konsumsi matcha berlebihan justru dapat menimbulkan risiko kesehatan serius.


Matcha, Si Hijau yang Penuh Nutrisi

Matcha adalah bubuk teh hijau yang digiling halus, berasal dari daun teh (Camellia sinensis) yang ditanam secara khusus. Karena cara pengolahannya, matcha mengandung konsentrasi tinggi katekin, polifenol, serta kafein.

Inilah yang membuat matcha dikenal sebagai minuman kaya antioksidan, mampu meningkatkan metabolisme, hingga membantu menurunkan stres. Namun, kandungan kafein dan tanin yang tinggi juga bisa menjadi pedang bermata dua bagi tubuh.


Risiko Kesehatan Jika Dikonsumsi Berlebihan

1. Gangguan Anemia

Kandungan tanin dalam matcha dapat menghambat penyerapan zat besi di usus. Jika matcha dikonsumsi berlebihan setiap hari, risiko anemia defisiensi besi meningkat, terutama pada perempuan usia produktif.

2. Palpitasi dan Gangguan Jantung

Meski kandungan kafein matcha lebih rendah dari kopi, jumlahnya cukup signifikan. Asupan kafein berlebihan dapat menyebabkan palpitasi (jantung berdebar tidak teratur), tekanan darah meningkat, hingga rasa cemas berlebih.

3. Iritasi Lambung

Asam dalam teh hijau bisa memicu gangguan pencernaan jika diminum terlalu sering tanpa makanan pendamping. Keluhan seperti mual, perut kembung, atau sakit ulu hati bisa muncul.

4. Gangguan Tidur

Kafein dalam matcha juga memengaruhi pola tidur. Minum matcha pada sore atau malam hari bisa menyebabkan insomnia, yang dalam jangka panjang berdampak pada kesehatan mental dan fisik.


Batas Aman Konsumsi Matcha

Ahli gizi menyarankan konsumsi matcha dibatasi sekitar 1–2 cangkir per hari. Dalam jumlah tersebut, manfaat antioksidan masih bisa diperoleh tanpa membebani organ tubuh. Namun, konsumsi lebih dari 4–5 cangkir per hari meningkatkan risiko efek samping yang disebutkan di atas.

Bagi orang dengan kondisi medis tertentu, seperti penderita anemia, hipertensi, atau gangguan irama jantung, konsumsi matcha sebaiknya lebih berhati-hati dan dikonsultasikan ke dokter.


Kesimpulan

Matcha memang kaya manfaat, tetapi tidak selalu ramah untuk tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Sama seperti minuman lain yang mengandung kafein, keseimbangan adalah kunci. Menjadikan matcha sebagai bagian dari gaya hidup sehat bisa bermanfaat, asalkan tidak berlebihan dan disertai pola makan bergizi seimbang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *