Politik

Israel Kembali Bombardir Gaza di Tengah Gencatan Senjata, 9 Tewas

Jakarta, 29 Oktober 2025 – Ketegangan kembali meningkat di kawasan Jalur Gaza ketika militer Israel melancarkan serangan udara terhadap wilayah itu meskipun sedang berlaku gencatan senjata. Salah satu laporan awal menyebut setidaknya sembilan orang tewas dalam aksi permusuhan tersebut.

Badan Pertahanan Sipil Gaza menyampaikan bahwa serangan terjadi di bagian utara Jalur Gaza, dan meskipun kesepakatan gencatan senjata telah diumumkan, jet-tempur Israel tetap melakukan pemboman.

Kronologi singkat

Menurut keterangan saksi dan pihak berwenang lokal, serangan udara dilakukan beberapa jam setelah pengumuman bahwa gencatan senjata sedang berlaku. Klaim dari pihak Israel menyebut bahwa serangan itu dilancarkan karena dugaan pelanggaran gencatan oleh kelompok pejuang Palestina, terutama terkait sandera dan pembebasan tahanan.

Dalam pernyataan resmi, pemerintah Israel menyebut bahwa pasukannya “menerapkan serangan dahsyat” setelah dugaan pelanggaran di pihak lawan. Saksi mata di Gaza melaporkan terdengar ledakan-ledakan dan kepulan asap besar di langit malam kawasan Gaza bagian utara.

Korban dan dampak kemanusiaan

Laporan sementara menyampaikan bahwa sembilan warga Palestina tewas akibat serangan tersebut. Menurut laporan, korban sebagian besar adalah warga sipil yang sedang berada di permukiman dekat zona yang sebelumnya diklaim sebagai aman. Infrastruktur pendukung kemanusiaan dan jalur logistik juga disebut mengalami gangguan, yang memperparah kondisi darurat di Gaza.

Situasi ini memunculkan kekhawatiran karena gencatan senjata yang sedianya memberikan jeda konflik kini nampak rapuh. Aktivitas bantuan kemanusiaan diprediksi akan semakin sulit jika serangan-serangan mendadak terus berlanjut.

Reaksi dan implikasi

Pelanggaran gencatan senjata oleh pihak mana pun dianggap sebagai eskalasi dan bisa memicu terjadinya kembali peperangan skala besar. Beberapa negara dan badan internasional mendesak agar kesepakatan damai dihormati dan mekanisme pemantauan diberlakukan lebih ketat.

Di pihak Israel, pejabat keamanan menyatakan bahwa operasi militer akan tetap dilakukan selama semua sandera belum dibebaskan dan kondisi keamanan belum terpenuhi. Sebaliknya, kelompok Palestina menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata yang baru saja berlaku.

Tantangan ke depan

Kejadian ini menegaskan bahwa gencatan senjata bukanlah jaminan otomatis bagi perdamaian—termasuk ketika mekanisme pengawasan dan pertukaran sandera belum selesai. Beberapa tantangan yang muncul antara lain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *