Jenis Kanker yang Mulai Banyak Menyerang Usia 20-an: Waspadai Gejala di Perut Ini
Jakarta — Tidak hanya orang lanjut usia, kini beberapa jenis kanker ternyata mulai banyak muncul pada orang muda — bahkan yang berusia 20-an tahun. Salah satu yang paling menonjol adalah kanker saluran pencernaan atau usus besar (kolorektal) yang menunjukkan gejala di area perut seperti nyeri, perubahan buang air besar atau darah dalam tinja. Semakin dini deteksi, semakin besar peluang pengobatan yang berhasil. Artikel ini mengulas jenis kanker yang mulai mengintai usia muda, gejala yang sering diabaikan dan bagaimana langkah pencegahan sederhana dapat membantu.
Kenapa Usia 20-an Rentan?
Kanker kolorektal yang sebelumnya dominan pada usia di atas 50 tahun kini semakin banyak ditemukan pada orang muda, termasuk usia 20-an. detikHealth
Beberapa faktor penyebab antara lain:
- Gaya hidup kurang sehat sejak muda — seperti konsumsi makanan cepat saji, rendah serat, kelebihan berat badan. detikHealth
- Kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan begadang, pola tidur yang buruk — faktor-faktor ini berpotensi mempercepat munculnya penyakit kronis termasuk kanker. detikHealth
- Adanya kecenderungan genetik atau riwayat keluarga, yang membuat individu muda lebih rentan jika pola hidup tidak diperhatikan.
Karena begitu, penting untuk mengenali gejala sehingga bisa segera konsultasi ke dokter dan menjalani skrining bila diperlukan.
Jenis Kanker yang Perlu Diwaspadai
Menurut laporan kesehatan, ada beberapa jenis kanker yang menunjukkan peningkatan pada usia muda dan sering memberi keluhan di perut, antara lain:
- Kanker kolorektal / usus besar — paling banyak dibicarakan pada usia muda dengan gejala di sistem pencernaan. detikHealth
- Kanker lambung (perut) — keluhan seperti kembung, nyeri perut, berat badan turun bisa jadi tanda awal. Mount Elizabeth Hospital
- Kanker pankreas — meskipun lebih jarang, gejala seperti sakit perut hingga ke punggung dan kembung bisa muncul dan sering terlambat terdeteksi. Primaya Hospital+1
Namun untuk artikel ini, fokus utama adalah pada kanker kolorektal yang menurut pakar semakin ditemukan di usia muda dan memiliki gejala yang sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa.
Gejala Kanker Kolorektal yang Sering Diabaikan
Menurut dr Andhika Rachman SpPD-KHOM, spesialis hematologi-onkologi, gejala pada orang muda kadang mirip gangguan pencernaan ringan sehingga terlambat mendapat pengobatan. detikHealth
Beberapa gejala yang wajib diwaspadai:
- Perubahan pola buang air besar (BAB) seperti diare dan sembelit berkepanjangan. detikHealth
- Tinja berdarah atau berwarna hitam — bisa menandakan pendarahan di saluran pencernaan. detikHealth
- Nyeri perut yang terus-menerus dan tidak kunjung hilang. detikHealth
- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas. detikHealth
- Mudah lelah atau pucat, bisa akibat anemia ringan. detikHealth
Jika satu atau lebih gejala tersebut terjadi lebih dari dua minggu—terutama pada usia muda—maka sangat disarankan untuk segera pemeriksaan ke dokter.
Kenapa Gejala Sering Terlewatkan?
Beberapa alasan mengapa gejala kanker kolorektal pada usia muda sering terlambat terdeteksi:
- Pasien muda dan dokter kadang menganggap keluhan seperti hanya “gangguan pencernaan ringan”.
- Tidak ada skrining rutin untuk usia <50 tahun di banyak protokol, sehingga diagnosis sering terlambat.
- Gaya hidup muda yang sibuk sehingga keluhan dianggap sepele atau diabaikan.
- Kurangnya edukasi publik bahwa kanker bukan hanya penyakit usia lanjut.
Karena itu, edukasi dan kesadaran menjadi kunci agar deteksi dini bisa dilakukan.
Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan Kini
Untuk memperkecil risiko kanker kolorektal (dan jenis-kanker pencernaan lainnya), beberapa perubahan pola hidup sederhana bisa sangat membantu:
- Tingkatkan konsumsi serat dari sayur, buah, biji-bijian utuh. Serat membantu memperlancar pencernaan dan mengurangi risiko kanker usus.
- Kurangi konsumsi daging merah olahan, makanan tinggi lemak yang berlebih dan makanan cepat saji.
- Aktif bergerak: minimal 150 menit aktivitas fisik sedang per minggu atau 75 menit aktivitas intens.
- Hindari merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan karena sangat terkait dengan berbagai jenis kanker.
- Jaga berat badan ideal dan hindari obesitas, karena kelebihan berat badan disinyalir meningkatkan risiko kanker pencernaan.
- Perhatikan gejala yang tidak biasa pada tubuh—terutama di sistem pencernaan—dan jangan menunda konsultasi dokter jika ada hal mencurigakan.
Kapan Harus ke Dokter atau Skrining?
Jika Anda berusia muda (20-an hingga 30-an) namun mengalami gejala seperti: perubahan BAB >2 minggu, darah dalam tinja / tinja hitam, penurunan berat badan mendadak, kelelahan terus menerus— segera konsultasi.
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan seperti:
- Kolonoskopi (untuk usus besar)
- CT scan atau MRI jika ada kecurigaan tumor
- Tes darah lengkap termasuk penanda tumor
- Konsultasi dengan spesialis onkologi atau gastroenterologi
Skrining rutin terutama disarankan bila ada riwayat keluarga dengan kanker kolorektal atau faktor risiko tinggi lainnya.
Kesimpulan
Kanker kolorektal yang dulu identik dengan usia lanjut ternyata kini mulai banyak ditemukan pada usia muda—termasuk usia 20-an. Karena itu, mengabaikan keluhan sistem pencernaan bukan pilihan. Gejala seperti perubahan pola BAB, nyeri perut berkepanjangan atau tinja berdarah bisa jadi pertanda awal yang harus diwaspadai.
Menerapkan gaya hidup sehat bukan hanya soal diet dan olahraga—tapi juga soal kewaspadaan terhadap tubuh sendiri dan kesiapan untuk bertindak cepat bila ada sesuatu yang tak biasa. Dengan demikian, deteksi dini akan meningkatkan peluang pengobatan yang sukses, terutama pada generasi muda yang masih punya ‘waktu’ lebih panjang untuk melakukan perubahan.
Ingat—kanker bukan hal yang harus ditakuti jika dikenali lebih awal. Yang utama adalah: dengarkan tubuh Anda, bertindak saat perlu, dan jaga gaya hidup agar tubuh tetap sehat.

