Situasi Memanas! AS–Venezuela di Ambang Konflik, Trump Siap Duduk Berunding
Jakarta, TentangRakyat.Id – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan bahwa dirinya siap untuk membuka jalur negosiasi dengan Presiden Venezuela, Nicolás Maduro, demi meredakan ketegangan antara kedua negara. Pernyataan ini muncul di saat hubungan AS dan Venezuela sedang memanas, bahkan disebut-sebut sudah berada di ambang perang. Kapal induk USS Gerald R. Ford milik Angkatan Laut AS juga dikabarkan sudah disiagakan di Laut Karibia.
Trump menuduh Maduro menjalankan kartel “teroris narkotika”, sebuah tuduhan yang langsung dibantah oleh pemimpin Venezuela tersebut. Kedua pihak kini sama-sama saling menuding, sementara situasi terus bergerak ke arah yang semakin tegang.
“Kami mungkin akan berdiskusi dengan Maduro, dan kita lihat saja nanti bagaimana hasilnya,” kata Trump pada hari Minggu di Florida sebelum menaiki pesawat ke Washington.
“Mereka ingin berunding,” katanya lagi, sebagaimana dikutip dari Russia Today, Senin (17/11/2025).
Trump kembali menegaskan tuduhannya bahwa pemerintah Venezuela membantu kartel menyelundupkan narkoba ke Amerika Serikat. Ia juga menuduh Caracas membiarkan ratusan ribu pelaku kejahatan kekerasan masuk ke wilayah AS. Menurut Trump, jika Departemen Luar Negeri menetapkan Cartel de los Soles sebagai organisasi teroris asing, maka militer AS akan punya dasar hukum untuk melakukan serangan langsung ke target-target di dalam Venezuela.
“Itu memungkinkan kami melakukan itu, tetapi kami belum mengatakan akan melakukannya,” kata Trump.
AS telah melakukan serangan terhadap lebih dari 20 kapal yang diduga kartel narkoba di perairan internasional di Karibia sejak September dan mengirimkan armada Angkatan Laut ke wilayah tersebut, termasuk kapal induk USS Gerald R Ford
Pada bulan Agustus, Trump meningkatkan hadiah untuk penangkapan Maduro menjadi USD50 juta.
Maduro membantah tuduhan terlibat perdagangan narkoba dan memperingatkan AS agar tidak melancarkan “perang gila”
“Jangan ada lagi perang tanpa akhir. Jangan ada lagi perang yang tidak adil. Jangan ada lagi Libya. Jangan ada lagi Afghanistan,” ujar Maduro kepada Stefano Pozzebon dari CNN dalam sebuah pertemuan massa di Caracas pada Kamis lalu.
Menanggapi peningkatan kekuatan militer AS, Maduro telah menempatkan militer negaranya dalam siaga tinggi dan memulai beberapa latihan militer.
- Kesimpulan
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela semakin memuncak, tetapi Donald Trump menyatakan dirinya terbuka untuk berunding dengan Nicolás Maduro. Meski saling tuduh—Trump menuding Venezuela terlibat kartel narkoba, sementara Maduro membantah dan memperingatkan AS agar tidak memulai perang—kedua pihak tetap menunjukkan sinyal bahwa negosiasi masih mungkin terjadi.

