Solidaritas di Tengah Bencana: Data Terbaru Korban Banjir Hebat di Sumut, Aceh, dan Sumbar, Total 174 Jiwa Meninggal
JAKARTA, 29 November 2025 — Bencana banjir bandang dan tanah longsor hebat yang melanda tiga provinsi di Sumatra—Sumatra Utara (Sumut), Aceh, dan Sumatra Barat (Sumbar)—telah menimbulkan duka mendalam. Data yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan tim gabungan menunjukkan adanya total 174 jiwa meninggal dunia dan 79 orang masih dinyatakan hilang akibat musibah ini.
Angka ini menunjukkan betapa parahnya dampak bencana hidrometeorologi ini. Tim gabungan, yang melibatkan TNI, Polri, Basarnas, dan relawan, kini berpacu dengan waktu untuk menemukan korban hilang dan mendistribusikan bantuan ke titik-titik yang sulit dijangkau.
“Prioritas utama kita adalah keselamatan warga. Bencana kali ini sangat merata di tiga provinsi, menuntut koordinasi ekstra antara pemerintah pusat, daerah, dan relawan. Jumlah pengungsi yang terus bertambah membutuhkan pasokan logistik yang stabil,” ujar seorang petugas BNPB, menggambarkan kesulitan di lapangan.
Peta Duka Tiga Provinsi: Data Kemanusiaan
Berikut adalah rekapitulasi data korban dan pengungsi di tiga provinsi yang paling terdampak, berdasarkan laporan resmi terakhir yang dirilis BNPB:
| Provinsi | Korban Jiwa (Meninggal) | Warga Hilang | Pengungsi (Kepala Keluarga) |
| Sumatra Utara (Sumut) | 116 | 42 | 3.840 KK |
| Aceh | 35 | 25 | 4.846 KK |
| Sumatra Barat (Sumbar) | 23 | 12 | 3.900 KK |
| TOTAL KESELURUHAN | 174 Jiwa | 79 Jiwa | ±12.586 KK |
Kondisi Kritis: Sebagian besar korban hilang dilaporkan berada di wilayah yang terdampak longsor, di mana proses pencarian masih sulit akibat tebalnya material tanah dan lumpur. Di Sumut, wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Sibolga menjadi lokasi dengan korban meninggal terbanyak, menunjukkan parahnya longsor yang terjadi di kawasan perbukitan.
Kendala dan Harapan di Lapangan
Di tengah upaya evakuasi, tantangan utama bagi tim SAR adalah akses jalan yang terputus, yang menghambat penyaluran logistik dan pergerakan alat berat. Selain itu, lumpuhnya komunikasi di beberapa daerah membuat koordinasi menjadi terhambat.
Kebutuhan Mendesak di Posko Pengungsi:
- Logistik dasar seperti selimut, makanan siap saji, dan air bersih.
- Tenaga medis dan obat-obatan untuk mencegah penyakit pasca-banjir.
- Kebutuhan khusus untuk anak dan balita.
Kisah bencana ini adalah ujian nyata bagi kita semua. Solidaritas dan bantuan dari masyarakat Indonesia sangat berarti untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang kini harus membangun kembali kehidupan dari nol.
Related Keywords korban banjir sumatra, pengungsi banjir, longsor aceh sumut, data BNPB terbaru, bantuan bencana, krisis kemanusiaan sumatra
