Quentin Stanislavski: Si Bungsu yang Siap Menjadi Pewaris Jejak Sang Ayah
Jakarta — Quentin Stanislavski Kusnandar, putra bungsu dari mendiang Epy Kusnandar dan Karina Ranau, kini menjadi sorotan anak muda yang mencoba melanjutkan warisan akting sang ayah. Di tengah duka atas kepergian Epy, Quentin menyampaikan tekadnya untuk meneruskan jejak di industri perfilman — sebagai penghormatan terhadap sang ayah sekaligus mewujudkan cita-cita pribadi.
Dari Belajar Menjadi Aktor Hingga Warisan yang Diemban
Sejak kecil, Quentin sudah menunjukkan kecintaan terhadap seni peran. Hal itu sempat membuatnya mempertimbangkan pendidikan di jurusan Film dan Televisi — dengan harapan bisa mengikuti jejak ayahnya sebagai aktor profesional. Quentin mengungkap bahwa mendiang Epy pernah berharap dia menempuh pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), kampus di mana Epy dahulu membangun fondasi kariernya.
Quentin mengatakan bahwa banyak ilmu akting yang dia dapat langsung dari sang ayah — dari cara membedah naskah, mendalami karakter, hingga memahami aspek-aspek kecil namun penting dalam akting. Namun, ia juga jujur bahwa kadang metode ayahnya terlalu filosofis dan sulit dipahami sebagai remaja. “Sering aku nggak ngerti dulu,” ujar Quentin, “tapi bunda akan membantu menjelaskan ulang.”
Jejak di Dunia Hiburan: Sudah Pernah Bintangi Film dan Serial
Meski usianya masih muda, Quentin sudah mulai merintis karier di dunia hiburan. Nama Quentin muncul di credit beberapa film dan serial — menandakan bahwa ia serius menapaki jalan sebagai aktor.
Menurut sejumlah laporan media, publik menilai Quentin memiliki kemiripan dengan sang ayah saat muda — dari wajah hingga gestur. Banyak yang menyebut bahwa Quentin bisa menjadi penerus “karakter” dan “aroma” khas Epy di layar perak.
Harapan Baru di Tengah Duka: Quentin & Kehidupan Setelah Kepergian Epy
Kematian Epy pada 3 Desember 2025 meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan dunia hiburan. Namun bagi Quentin, momen tersebut justru memperkuat niatnya untuk menjaga dan melanjutkan legacy sang ayah. Ia mengaku ingin menghormati semua ajaran, pengalaman, dan warisan seni yang pernah diberikan Epy.
Dalam proses kehilangan, Quentin hadir di pemakaman dan mendampingi sang ibu. Ia juga menyatakan bahwa walaupun ayahnya tidak pernah memaksa, jalur seni telah “tersedia” — dan kini tinggal bagaimana Quentin berjalan penuh tanggung jawab dan rasa hormat.
Tantangan dan Peluang: Mewarisi Nama Besar, Bangun Identitas Sendiri
Mewarisi nama besar tentu bukan hal mudah. Quentin harus bisa menyeimbangkan antara menghormati warisan — sekaligus membangun identitasnya sendiri di dunia hiburan. Ia perlu membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar “anak dari Epy Kusnandar”, tapi aktor yang memiliki karakter, profesionalisme, dan kreatifitas.
Di saat publik dan penggemar menaruh harapan besar, Quentin punya peluang untuk menunjukkan bahwa generasi baru, meski muda, dapat tampil dengan kemampuan dan integritas. Dengan bimbingan sang ibu dan warisan ajaran dari Epy, Quentin punya pondasi untuk berkembang.
Penutup & Harapan ke Depan
Quentin Stanislavski Kusnandar kini berada di persimpangan jalan: antara duka karena kehilangan dan harapan besar untuk masa depan. Warisan akting dari Epy memberikan nilai emosional dan beban tanggung jawab. Namun, dengan tekad dan keseriusan, Quentin punya kesempatan untuk membuktikan bahwa dirinya pantas melanjutkan nama besar — sekaligus mengukir identitas baru.

