EkonomiPengetahuan Umum

Generasi Sandwich: Realita Hidup Masyarakat Urban Indonesia

Pendahuluan

Di balik gemerlap kota besar, banyak pekerja muda hidup dalam tekanan finansial berat. Mereka harus menanggung biaya hidup diri sendiri, sekaligus orang tua, bahkan anak. Inilah yang disebut generasi sandwich. Fenomena ini kini jadi perbincangan publik karena semakin banyak masyarakat urban yang terjebak dalam siklus ini.

Akar Masalah

Generasi sandwich muncul akibat rendahnya literasi keuangan, minimnya tabungan pensiun orang tua, dan tingginya biaya hidup. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya, gaji bulanan sering kali habis hanya untuk cicilan, biaya orang tua, dan kebutuhan anak.

Dampak Psikologis

Beban ganda ini menimbulkan stres, kecemasan, bahkan depresi. Banyak pekerja muda merasa tidak punya ruang untuk menabung atau mewujudkan mimpi pribadi. “Kami bekerja keras, tapi tetap tidak bisa lepas dari utang,” keluh seorang karyawan swasta di Jakarta.

Upaya Keluar dari Jebakan

Pakar keuangan menyarankan perencanaan sejak dini: investasi jangka panjang, asuransi kesehatan, dan komunikasi terbuka dalam keluarga. Namun, solusi tidak bisa hanya individual. Negara juga perlu memperkuat sistem jaminan sosial agar generasi muda tidak sendirian menanggung beban.

Kesimpulan

Generasi sandwich adalah potret nyata urbanisasi dan ketidakmerataan ekonomi. Tanpa perubahan sistemik, beban ini akan terus diwariskan ke generasi berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *