Pengetahuan Umum

Kisah Mary Ann Bevan, Rela Dijuluki “Wanita Terjelek di Dunia” demi Hidupi Keluarga

Tentangrakyat.id – Sejarah sering menyimpan kisah tragis sekaligus inspiratif. Salah satunya adalah cerita tentang Mary Ann Bevan, perempuan asal Inggris yang dijuluki sebagai “wanita terjelek di dunia”. Gelar tersebut bukan datang dari pilihannya, melainkan dari keadaan yang memaksanya bertahan demi keluarganya.

Dari Gadis Biasa hingga Penyakit Langka

Mary Ann lahir pada 1874 sebagai gadis biasa dengan kehidupan normal. Ia dikenal memiliki paras yang menarik pada masa mudanya. Namun, setelah menikah dengan Thomas Bevan dan dikaruniai empat anak, kehidupannya berubah drastis.

Mary Ann menderita akromegali, kelainan hormon pertumbuhan yang menyebabkan tulang wajah dan tubuh membesar tidak proporsional. Kondisi ini membuat penampilannya berubah sangat drastis hingga ia sering dijauhi dan mengalami diskriminasi.

Kehilangan Suami, Kehilangan Pekerjaan

Penderitaan Mary Ann semakin berat ketika suaminya meninggal. Ia harus menghidupi keempat anaknya seorang diri. Sayangnya, kondisi fisiknya membuat ia sulit mendapatkan pekerjaan yang layak. Berbagai upaya ditolak karena penampilannya dianggap tidak sesuai.

Dalam keterdesakan, Mary Ann menerima tawaran tampil di acara hiburan keliling dan sirkus. Di sana ia dipromosikan sebagai “wanita terjelek di dunia”, gelar yang sejatinya merendahkan martabat, tetapi justru menjadi jalan baginya untuk bertahan hidup.

Dari Inggris ke Amerika: Coney Island

Nama Mary Ann Bevan kemudian dikenal luas. Ia dibawa ke Coney Island, New York, sebuah pusat hiburan besar pada awal abad ke-20. Di sana, ia menjadi bagian dari pertunjukan “freak show”, tontonan publik yang menampilkan orang-orang dengan kondisi fisik berbeda.

Meski tampil dalam posisi yang penuh stigma, Mary Ann mampu menghasilkan cukup banyak uang. Pendapatan itu ia gunakan sepenuhnya untuk membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya. Keputusannya menjadi bukti pengorbanan seorang ibu yang rela menanggung beban demi masa depan keluarga.

Stigma dan Empati

Penonton yang datang ke pertunjukan kerap memperlakukannya sebagai bahan ejekan. Namun, di balik itu semua, kisah Mary Ann menumbuhkan empati. Banyak orang kemudian melihatnya bukan sekadar sosok dengan kondisi fisik berbeda, melainkan seorang ibu yang berjuang keras.

Seiring waktu, kisah hidup Mary Ann menjadi simbol keteguhan hati. Ia meninggal pada 1933, namun namanya tetap dikenang, bahkan hingga muncul kembali dalam berbagai artikel dan kajian sejarah modern.

Pesan di Balik Kisah Mary Ann Bevan

Kisah Mary Ann mengajarkan bahwa kekuatan cinta seorang ibu melampaui stigma sosial. Ia menerima ejekan dunia, namun berhasil mengubahnya menjadi alat untuk menyelamatkan keluarganya.

Kini, kisahnya juga menjadi pengingat akan pentingnya empati terhadap penderita penyakit langka seperti akromegali. Dunia medis telah jauh berkembang, tetapi stigma sosial masih sering menghantui. Dari Mary Ann, kita belajar bahwa di balik gelar “wanita terjelek di dunia” tersembunyi sosok wanita tangguh yang layak dihormati.

Kesimpulan

Mary Ann Bevan mungkin dicap dunia dengan julukan yang merendahkan, tetapi sejarah justru menempatkannya sebagai sosok inspiratif. Ia adalah potret nyata seorang ibu yang berani mengorbankan martabat demi anak-anaknya.

Di balik kisah pilu itu, tersimpan pelajaran tentang empati, ketegaran, dan cinta tanpa syarat—nilai-nilai yang tetap relevan hingga kini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *