BeritaBerita ViralBlogKriminalitas

Polisi Tetapkan Sopir Mobil MBG yang Tabrak Guru & Siswa di Jakarta Utara Jadi Tersangka: Kronologi, Penyebab & Dampak

Jakarta — Polres Metro Jakarta Utara resmi menetapkan AI sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan tragis yang melibatkan mobil operasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menabrak sejumlah guru dan siswa di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara — kejadian yang terjadi pagi hari pada Kamis, 11 Desember 2025 dan menyebabkan puluhan orang korban luka-luka. Penetapan status tersangka dilakukan setelah polisi mengumpulkan sejumlah bukti kuat yang menunjukkan kelalaian dari pengemudi dalam kejadian tersebut.


Penetapan Tersangka: Langkah Hukum Polres Metro Jakarta Utara

Pada Jumat, 12 Desember 2025, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Erick Frendriz menyampaikan kepada wartawan bahwa AI, sopir kendaraan MBG, telah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian. Status ini diberikan setelah polisi yakin dengan alat bukti yang diperoleh dalam penyidikan.

Erick menjelaskan bahwa tindakan kelalaian sopir, yang menyebabkan banyak guru dan siswa mengalami luka, merupakan dasar utama penetapan tersangka. Saat ini, AI telah diamankan dan ditahan di Markas Polres Metro Jakarta Utara untuk proses hukum lanjutan.


Kronologi Kejadian: Dari Mobil Melaju hingga Belasan Korban

Kejadian bermula sekitar pukul 06.30–07.00 WIB saat mobil operasional MBG sedang mengantar makanan bergizi untuk program sekolah di SDN Kalibaru 01 Pagi. Mobil tersebut, yang biasanya digunakan untuk mengantar makanan sesuai jadwal ke sekolah-sekolah, tiba-tiba melaju tidak terkendali dan menabrak pagar sekolah sebelum masuk ke area halaman sekolah.

Pada pagi itu, para siswa dan guru sedang berkumpul di halaman sekolah untuk mengikuti kegiatan pagi, seperti apel atau kegiatan literasi membaca. Tanpa diduga, mobil tersebut menerobos pagar dan langsung menghantam beberapa anak serta guru yang ada berada di area tersebut.


Korban Luka: Puluhan Siswa & Guru Terluka

Peristiwa kecelakaan ini menyebabkan setidaknya 22 orang mengalami luka-luka, terdiri dari siswa dan satu guru yang turut menjadi korban. Menurut laporan resmi, beberapa korban telah dirawat di RSUD Koja dan RSUD Cilincing, sementara beberapa lainnya mendapat perawatan jalan.

Pihak sekolah dan orang tua murid terkejut atas insiden tersebut karena pagi hari biasanya merupakan waktu aman bagi siswa berkegiatan di luar kelas. Rona ketakutan muncul di antara keluarga siswa yang mendapatkan kabar tersebut.


Penyebab Insiden: Dalih Sopir & Keterangan Awal Polisi

Dalam pemeriksaan awal, AI mengaku pada polisi bahwa kecelakaan terjadi karena salah menginjak pedal gas saat bermaksud mengerem kendaraan. Sopir menyatakan bahwa pada waktu itu mobil berada di kawasan sekolah yang berada di area sedikit tanjakan sehingga ia mencoba mengerem, tetapi secara keliru menginjak pedal gas.

Kapolsek Cilincing, Kompol Bobi Subasri, menjelaskan bahwa keterangan sementara tersebut masih akan didalami lebih lanjut sebagai bagian dari proses penyidikan untuk memastikan penyebab pasti terjadinya kecelakaan.


Sopir MBG: Pengganti, Bukan Sopir Utama

Informasi dari pihak kepolisian juga menyebutkan bahwa AI merupakan sopir pengganti, bukan sopir utama kendaraan operasional MBG yang biasanya menjemput dan mengantar makanan ke sekolah tersebut. Ia mengemudikan kendaraan pada hari itu karena sopir utama sedang berhalangan.

Pengalihan tugas ini bukan hal yang biasa terjadi, tetapi di hari kejadian sopir pengganti itu mengendarai mobil yang kemudian mengalami kecelakaan. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan bahwa pada hari itu kendaraan yang rutin mengantar makanan tiba-tiba dikendarai oleh sopir lain sehingga kontrol kecepatan dan kontrol kendaraan kurang optimal.


Tes Urine & Pemeriksaan Lainnya

Polisi juga telah melakukan tes urine terhadap AI sebagai bagian dari pemeriksaan kasus ini untuk memastikan bahwa tidak ada unsur penggunaan narkoba atau alkohol yang memengaruhi kemampuan sopir mengemudi. Hasil tes menunjukkan bahwa ia negatif narkoba.

Selain itu, polisi terus mengumpulkan bukti dan melakukan olah TKP, termasuk memeriksa jejak rem, rekaman CCTV, serta sejumlah saksi yang berada di lokasi saat kejadian. Keterangan saksi dan petunjuk teknis ini akan membantu penyidik dalam menemukan fakta lebih lengkap terkait penyebab kecelakaan. de


Reaksi Pemerintah Daerah & Dukungan Korban

Pasca kejadian, pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera merespons insiden tersebut. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merasa prihatin atas banyaknya korban luka dan menyatakan dukungan pemerintah dalam proses perawatan serta penanganan hukum.

Pemerintah juga memastikan akan menanggung biaya perawatan medis bagi korban, serta melakukan evaluasi internal terhadap prosedur keselamatan pengantar MBG untuk mencegah insiden serupa terulang di masa depan.


Dampak Psikologis & Reaksi Orang Tua Murid

Insiden ini tidak hanya membawa dampak fisik berupa luka-luka, tetapi juga meninggalkan trauma bagi murid dan guru yang menjadi saksi tragedi tersebut. Orang tua murid sangat terpengaruh oleh kejadian ini, dan beberapa di antaranya menyatakan kecemasan atas keselamatan anak mereka saat berada di sekolah.

Beberapa orang tua meminta adanya peningkatan pengawasan keamanan di lingkungan sekolah, khususnya terhadap mobil atau kendaraan yang beraktivitas di area sekolah. Mereka menilai bahwa kejadian semacam ini seharusnya bisa dicegah dengan pengaturan lalu lintas dan pembatasan akses kendaraan di sekitar sekolah.


Langkah Polri & Proses Hukum Selanjutnya

Dengan status tersangka kini disandang oleh AI, proses hukum terhadap sopir tersebut memasuki tahap lebih serius. Polisi telah menyita sejumlah barang bukti, termasuk kendaraan MBG yang terlibat. Penyidik juga akan melakukan gelar perkara lanjutan untuk menentukan pasal apa yang akan dikenakan kepada tersangka berdasarkan hasil penyidikan.

Kapolres Metro Jakarta Utara menyatakan bahwa pihaknya siap membawa kasus ini ke meja hijau setelah bukti dan pemeriksaan saksi lengkap. Penanganan hukum akan mengacu pada tingkat kelalaian pengemudi dan pertimbangan aspek pidana yang berlaku.


Kesimpulan

Kecelakaan yang melibatkan mobil Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara telah berujung pada penetapan sopir sebagai tersangka oleh Polres Metro Jakarta Utara. Penetapan ini mengikuti proses penyidikan intensif yang menunjukkan adanya kelalaian sopir yang menyebabkan puluhan guru dan siswa terluka.

Dengan proses hukum yang terus berjalan, kasus ini menjadi peringatan penting bagi pengelola program operasional kendaraan di area publik — terutama area sekolah — untuk mengutamakan faktor keselamatan, pelatihan sopir, dan pengawasan ketat guna mencegah tragedi serupa terulang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *