Bareskrim Tangkap TikToker Penghasut Penjarahan Rumah Puan–Sahroni
Jakarta, 3 September 2025 — ojol bakal demo di Gedung DPR pada Minggu, 7 September 2025. Asosiasi Garda Indonesia menyatakan langkah ini ditempuh karena lima tuntutan yang mereka sampaikan terkait kematian Affan Kurniawan dinilai belum direspons memadai oleh pemerintah. Ketua Umum Garda, Raden Igun Wicaksono, menyebut aksi akan dipusatkan di Kompleks Parlemen, Senayan, bertepatan dengan agenda undangan pemerintah kepada para aplikator untuk berdiskusi di gedung tersebut.
Latar Aksi & Alasan Garda
Garda Indonesia mengeklaim lima tuntutan inti yang dilayangkan pekan lalu belum memperoleh jawaban jelas. Menurut Igun, momentum hadirnya perwakilan aplikator di gedung parlemen membuat penyampaian aspirasi dinilai lebih efektif. Ia juga menyebutkan estimasi partisipasi massa sekitar dua ribu pengemudi.
“Saat ini pemerintah masih tutup mulut, telinga, dan mata. Karena itu kami akan aksi lagi pada 7 September 2025, kepung Gedung DPR RI.” — Raden Igun Wicaksono
Lima Tuntutan Garda Indonesia
- Tim gabungan pencari fakta (TGPF) independen untuk mengusut tuntas tindakan represif yang menyebabkan tewasnya Affan Kurniawan, dengan menegaskan peran negara melindungi warga.
- Transparansi dan akuntabilitas Polri atas kronologi lengkap peristiwa yang berujung pada kematian Affan.
- Penegakan hukum terhadap pihak yang lalai atau sengaja melakukan tindakan yang menyebabkan kematian korban, agar tragedi serupa tidak terulang.
- Seruan solidaritas nasional dari pengemudi ojek online dan masyarakat sipil untuk mengawal kasus hingga tuntas.
- Jaminan perlindungan dan keselamatan kerja bagi seluruh pengemudi ojek online di lapangan.
Rute, Koordinasi, dan Etika Aksi
Panitia internal Garda mengarahkan peserta berkumpul di koridor sekitar Kompleks Parlemen dengan pengawalan koordinator lapangan (korlap). Mereka mengimbau peserta menaati ketentuan perundang-undangan, tidak membawa benda berbahaya, dan menjaga ketertiban lalu lintas. Kanal komunikasi cepat disiapkan untuk berkoordinasi dengan aparat keamanan bila terjadi penumpukan di titik-titik rawan.
Konstelasi Isu: Dari Tragedi Affan ke Keselamatan Kerja
Gelombang dukungan kepada keluarga Affan Kurniawan menjadi pemantik konsolidasi driver. Di lapangan, tuntutan keselamatan, kejelasan prosedur pengamanan, dan rambu-rambu operasional kendaraan taktis di ruang sipil ikut mengemuka. Garda menyebut paket tuntutan mereka menegaskan dua hal: akuntabilitas atas peristiwa yang sudah terjadi dan pencegahan kejadian serupa melalui perbaikan prosedur ke depan.
Klarifikasi Kehadiran Aplikator
Di hari yang sama, sejumlah aplikator disebut memenuhi undangan pemerintah untuk berdiskusi di Gedung DPR. Garda menilai beririsan waktu tersebut membuka ruang bagi penyampaian aspirasi langsung. Mereka menekankan aksi dilakukan secara damai dan terukur, serta mengimbau peserta mematuhi arahan korlap agar tidak terjadi benturan di area ring pengamanan.
Dampak & Harapan
Secara jangka pendek, Garda berharap pemerintah memberikan jawaban resmi atas lima tuntutan sehingga tensi di akar rumput menurun. Jangka menengah, organisasi meminta peta jalan perlindungan keselamatan driver: standar koordinasi dengan aparat, kanal aduan yang responsif, dan kepastian dukungan bila terjadi insiden kerja. Di saat bersamaan, publik diimbau menyaring informasi dan menghindari penyebaran konten provokatif yang dapat memperkeruh situasi.
Rangkuman Poin Penting
- Ojol bakal demo di Gedung DPR pada Minggu, 7 September 2025, dipimpin Garda Indonesia.
- Alasan aksi: lima tuntutan terkait kasus Affan Kurniawan dinilai belum direspons memadai.
- Lima tuntutan mencakup TGPF independen, transparansi Polri, penegakan hukum, solidaritas nasional, dan jaminan keselamatan driver.
- Aksi diklaim damai dan terukur, dengan koordinasi korlap dan imbauan taat hukum.
