Ekonomi

Harga Minyak Dunia Melonjak Setelah Penahanan Kapal Tanker Venezuela oleh AS

Jakarta — Harga minyak mentah global mengalami lonjakan pada Kamis (11 Desember 2025), menyusul kabar bahwa pemerintah United States Coast Guard (AS) telah menyita sebuah kapal tanker minyak yang membawa muatan dari Venezuela. Aksi ini memicu kekhawatiran pasar akan terganggunya pasokan minyak mentah global.


Penahanan Tanker: Pemicu Gejolak Harga

Pihak AS — yang dikonfirmasi secara resmi oleh presiden — mengambil alih kapal tanker bermuatan minyak Venezuela setelah kapal tersebut diduga melanggar sanksi. Data satelit menunjukkan kapal tersebut mengangkut sekitar 1,1 juta barel minyak jenis “heavy crude” dari pelabuhan utama Venezuela

Langkah penahanan ini mengejutkan pelaku pasar dan langsung mempengaruhi harga minyak global. Di bursa internasional, harga minyak mentah acuan naik.


Pergerakan Harga: Brent & WTI Naik

Setelah pengumuman penyitaan, harga minyak crude acuan dunia mencatat kenaikan:

  • Minyak acuan global Brent crude naik sekitar 27 sen per barel menjadi US$ 62,48.
  • Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) — acuan untuk minyak Amerika Serikat — ikut naik, mencapai US$ 58,79 per barel.

Menurut analis, dengan meningkatnya risiko gangguan pasokan akibat ketegangan geopolitik, harga minyak kemungkinan akan terus berada di atas level kunci — kecuali ada perkembangan damai atau pasokan baru yang masuk.


Kenapa Penahanan Tanker Penting bagi Pasokan Minyak

Pasokan minyak dari Venezuela, khususnya jenis heavy crude, dikenal penting untuk sejumlah kilang yang mampu memproses minyak jenis “berat” ini.

Dengan meningkatnya tekanan dari sanksi serta risiko penyitaan kapal, pasokan dari Venezuela bisa terganggu — memaksa pembeli minyak, terutama dari Asia, mencari alternatif lain. Pasokan yang terputus atau berkurang bisa memperketat pasar, sehingga harga minyak melambung.

Situasi ini juga menarik perhatian industri penyulingan (refinery), karena pasokan minyak berat global menjadi lebih langka, membuat persaingan untuk mendapatkan kilang yang mampu mengolah heavy crude meningkat.


Implikasi Jangka Pendek dan Risiko ke Depan

Dalam jangka pendek, konsumen global — dari produsen bahan bakar sampai industri manufaktur — mungkin akan merasakan efek domino dari kenaikan harga minyak, seperti naiknya harga bahan bakar dan energi.

Sementara itu, jika ketegangan geopolitik antara AS dan Venezuela terus meningkat — atau jika ada penahanan kapal lain — efek pada pasar minyak bisa lebih besar.

Para analis memperingatkan bahwa minyak jenis heavy crude global dapat mengalami kelangkaan dan harga bisa naik signifikan jika suplai alternatif tidak segera tersedia.


Kesimpulan

Penahanan kapal tanker minyak Venezuela oleh AS telah menimbulkan kejut di pasar minyak global. Respons cepat pasar berupa lonjakan harga Brent dan WTI mencerminkan kekhawatiran terhadap potensi gangguan pasokan, terutama minyak berat.

Kejadian ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar minyak terhadap situasi geopolitik dan intervensi terhadap rantai pasokan — sebuah pengingat bahwa stabilitas pasokan minyak global bisa terguncang oleh keputusan politik dan aksi di laut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *