Bojan Hodak Pecahkan Kutukan di Persib Bandung: Dari Kemenangan Kandang hingga Tanda Baru
Persib Bandung, salah satu klub besar sepak bola Indonesia, selama ini sering dihantui soal “kutukan” yang sulit dijelaskan secara teknis. Kutukan itu meliputi manajemen gelar juara, prestasi pelatih asing, maupun hasil tandang yang buruk. Ketika Bojan Hodak tiba sebagai pelatih pada musim 2023/24, ia membawa misi ambisius: mengubah narasi lama dan menciptakan era baru bagi Maung Bandung.
Pemecahan Kutukan
Pelatih Asing Juara
Sebelumnya, Persib belum pernah memiliki pelatih asing yang berhasil membawa klub meraih gelar juara secara konsisten. Hodak sebagai pelatih asal Kroasia menyandang beban besar untuk membuktikan bahwa kutukan itu bisa diatasi. “Ketika saya datang, banyak yang berkata ada banyak kutukan di Persib seperti tidak pernah ada pelatih asing yang membawa tim juara.” katanya.
Hasilnya? Persib berhasil meraih gelar juara dua musim berturut-turut (2023/24 dan 2024/25) — sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya di klub ini.
Kandang Lawan yang Sulit Ditaklukkan
Salah satu kutukan paling nyata adalah hasil tandang Persib yang buruk di markas lawan tertentu. Misalnya, melawan Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta — di mana Persib sebelumnya hanya meraih tiga kemenangan, sisanya imbang atau kalah.
Di bawah Hodak, Persib akhirnya memenangkan pertandingan di sana, mencatat kemenangan 1-0 lewat gol Andrew Jung pada menit ke-84.
Juara Berturut-Turut (Back to Back)
Tidak hanya pelatih asing yang belum sukses, Persib juga belum pernah meraih gelar dua musim beruntun sebelumnya. Kutukan lain yang disebut adalah ketidakmampuan untuk back to back. Hodak melibas itu — membawa tim meraih gelar berturut-turut dan mencetak sejarah baru klub.
Faktor Keberhasilan
Beberapa faktor yang dapat diidentifikasi sebagai kunci keberhasilan Hodak bersama Persib:
- Pemilihan pemain kunci dan kombinasi taktik yang sesuai dengan karakter skuat.
- Fokus pada mentalitas tandang dan mengubah mindset “suatu hal tak bisa dilakukan” menjadi “kita bisa”.
- Konsistensi hasil: Persib meraih sejumlah clean sheet dan kemenangan yang menambah kepercayaan diri tim.
- Pemimpin yang berani menatap ke depan, bukan terjebak masa lalu kutukan: “Saya tidak pernah melihat ke belakang. Saya melihat ke depan.” ujar Hodak.
Implikasi bagi Persib
Dengan tercapainya beberapa milestone penting bersama Hodak, Persib menghadapi era dengan ekspektasi baru. Klub dan suporter kini tidak hanya berharap pada kemenangan — tetapi mempertahankan posisi dan bahkan mengejar pencapaian lebih tinggi. Tantangannya: mempertahankan tren ini tanpa menjadi cepat puas.
Selain itu, keberhasilan ini memberi sinyal kuat bahwa pelatih asing dengan metodologi tepat dapat sukses di Indonesia, cukup dengan memahami karakter lokal dan mengubah kultur klub secara bertahap.
Tantangan ke Depan
Meski telah memecahkan banyak kutukan, bukan berarti perjalanan Persib menjadi tanpa risiko. Beberapa tantangan yang masih membayangi:
- Tekanan sebagai juara berturut-turut: pengulangan prestasi selalu lebih sulit.
- Klub lain akan meningkatkan persiapan untuk menghadapi Persib, menjadikannya target utama.
- Kebutuhan menjaga keseimbangan antara pemain senior dan regenerasi muda, agar tim tidak kehilangan kejutan.
- Konsistensi di level Asia atau kompetisi lintas negara yang menuntut daya tahan dan kualitas yang berbeda.
Kesimpulan
Bojan Hodak telah mengubah narasi panjang di Persib Bandung dengan memecahkan beberapa “kutukan” yang membayangi klub — mulai dari pelatih asing yang tak pernah juara, kemenangan tandang sulit, hingga gelar juara berturut-turut. Keberhasilan ini bukan hanya hasil momen, tapi pencapaian dari perubahan mental, taktik, dan struktur organisasi.

