Reshuffle Kabinet Prabowo: 5 Menteri Diganti, dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Presiden Prabowo Subianto akhirnya merombak susunan kabinetnya, hanya berselang beberapa bulan setelah pelantikannya. Sebanyak lima menteri resmi diganti dalam reshuffle terbaru ini — sebuah langkah politik yang menunjukkan bahwa Prabowo ingin memastikan soliditas tim pemerintahannya sejak dini.
Nama-nama yang diganti pun bukan tokoh sembarangan. Di antara mereka ada Sri Mulyani, Budi Arie, dan dua figur penting lainnya yang sebelumnya menempati pos strategis.
Daftar Lengkap 5 Menteri yang Diganti
Berikut ini adalah daftar lima menteri yang kena reshuffle dan penggantinya:
- Sri Mulyani Indrawati → digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan
- Budi Arie Setiadi → digantikan oleh Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi dan UKM
- Ida Fauziyah → digantikan oleh Mukhtarudin sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
- Yaqut Cholil Qoumas → digantikan oleh Mochamad Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah
- Posisi Wakil Menteri Haji dan Umrah: diisi oleh Dahnil Anzar Simanjuntak
Seperti dilansir oleh tentangrakyat.id, “Perombakan lima pos menteri ini menjadi reshuffle besar pertama di era Prabowo, menandai arah baru dalam kabinet Indonesia ke depan.”
Kutipan Ala-Ala: Kadang, Loyalitas Lebih Penting dari Kinerja
“Dalam politik, keputusan bukan soal siapa yang paling cerdas, tapi siapa yang paling sejalan.”
– R. Baktiar, Pengamat Politik Nasional
Alasan di Balik Reshuffle
Belum ada pernyataan resmi yang rinci dari Presiden Prabowo terkait alasan penggantian ini. Namun sejumlah sumber menyebutkan bahwa reshuffle ini berkaitan dengan:
- Penyesuaian visi besar Prabowo, terutama program prioritas nasional
- Pemetaan loyalitas politik dalam tim pemerintahan
- Kebutuhan percepatan eksekusi program 100 hari pertama
Sri Mulyani, misalnya, dikenal sangat berhati-hati dalam pengelolaan anggaran. Sedangkan Prabowo ingin program-program prioritas berjalan cepat, meski dengan konsekuensi fiskal yang lebih besar.
Respon Pasar dan Ekonomi
Penggantian Sri Mulyani cukup mengguncang kalangan pasar dan pelaku ekonomi. Namun penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa, mantan Kepala LPS, dianggap cukup menenangkan karena ia adalah figur teknokrat yang punya pengalaman di bidang ekonomi dan perbankan.
IHSG sempat melemah, namun kembali stabil setelah pasar mencermati latar belakang menteri baru yang relatif kredibel.
Sosok Baru, Tantangan Baru
Kelima menteri baru langsung dihadapkan dengan tantangan besar:
- Purbaya harus menjaga defisit APBN tetap aman di tengah ambisi program besar Prabowo.
- Ferry Juliantono dituntut membangkitkan UMKM dan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi rakyat.
- Mukhtarudin harus membenahi tata kelola perlindungan pekerja migran, termasuk kasus-kasus di luar negeri.
- Mochamad Irfan Yusuf punya pekerjaan rumah besar dalam mengurus transparansi dan efisiensi layanan haji dan umrah.
- Dahnil Anzar sebagai wakil menteri, akan menjadi wajah politik dari pendekatan baru di Kemenag.
Publik: Kaget, Tapi Mulai Paham Polanya
Di media sosial, banyak netizen awalnya terkejut, terutama dengan keluarnya nama-nama populer seperti Sri Mulyani dan Budi Arie. Namun seiring berjalannya waktu, publik mulai memahami bahwa Prabowo sedang menyusun ulang barisannya dengan figur-figur yang lebih sinkron dengan visinya.
“Pak Prabowo kayaknya nggak mau ambil risiko — yang kurang sejalan langsung diganti. Nggak pakai lama,” tulis akun @analisisringan di X.
Kementerian Haji & Umrah: Sinyal Politik Baru?
Salah satu sorotan dalam reshuffle ini adalah dibentuknya kementerian baru: Kementerian Haji dan Umrah. Ini menunjukkan arah kebijakan Prabowo yang ingin lebih dekat dengan isu-isu keumatan dan memperkuat lobi ke Arab Saudi.
Penunjukan Dahnil Anzar sebagai wakil menteri juga menguatkan sinyal bahwa Prabowo ingin posisi ini berjalan strategis sekaligus politis.
Evaluasi Dini Kabinet Prabowo
Meski reshuffle ini tergolong cepat, justru ini menunjukkan gaya Prabowo yang tegas dan eksekutif. Ia tidak menunggu sampai menteri gagal total, melainkan langsung melakukan penyesuaian sejak awal.
Namun, publik akan tetap menilai hasil akhirnya. Apakah para menteri baru ini mampu bekerja lebih baik? Ataukah hanya pergantian kosmetik?
Penutup: Prabowo Tancap Gas, Kabinet Dipoles Ulang
Dengan lima menteri diganti dalam satu waktu, reshuffle ini jadi penanda bahwa Prabowo serius menyusun tim yang satu frekuensi. Tidak ada tempat bagi keraguan atau visi yang setengah-setengah.
Kini bola ada di tangan para menteri baru. Mereka harus membuktikan bahwa pergantian ini memang untuk kemajuan — bukan sekadar bagi-bagi kursi.