OtomotifTeknologi

Nissan Teana Jadi Mobil Bensin Pertama yang Adopsi Teknologi HarmonyOS

Nissan Teana generasi terbaru resmi muncul dengan gebrakan di pasar Tiongkok — bukan hanya dari segi desain, tetapi juga integrasi teknologi digital canggih melalui sistem kokpit berbasis HarmonyOS milik Huawei. Kabarnya, Teana menjadi mobil bermesin bensin pertama di dunia yang mengusung platform kokpit “smart car” seperti ini.

Peluncuran dan Konteks

Dalam rangka memperingati 40 tahun kiprah Dongfeng Nissan di pasar otomotif Tiongkok yang jatuh pada 16 Oktober 2025, produsen menggelar serangkaian acara besar dan memperkenalkan dua model anyar: Teana dan Nissan N6.

Teana ditempatkan di segmen sedan menengah, sedangkan N6 mengusung platform futuristik dan hybrid. Meski N6 menarik, sorotan pasar dan media tertuju pada Teana karena membawa kejutan teknologi pada mobil konvensional bermesin pembakaran internal (ICE).

Teknologi Kokpit: Sistem “HarmonySpace 5”

Poin utama yang paling membedakan Teana adalah kokpit dengan nama “HarmonySpace 5” yang dibangun di atas sistem operasi HarmonyOS dari Huawei.

Beberapa fitur yang disebut-sebut antara lain:

Integrasi suara canggih dari Huawei Sound untuk pengalaman audio premium.

Layar antarmuka digital besar dengan sistem konektivitas yang mampu menghubungkan mobil ke ekosistem Huawei.

Dengan demikian, Teana bukan sekadar sedan premium biasa, melainkan sebuah upaya nyata menyatukan dunia kendaraan mesin bensin tradisional dengan tren digitalisasi mobil masa depan.

Spesifikasi Teknis & Desain

Dari sisi mekanik dan desain, Teana generasi terbaru tetap mengusung mesin bensin, bukan hybrid atau listrik. Versi yang diperkenalkan menggunakan mesin 2.0L VC-Turbo, menghasilkan tenaga sekitar 243 hp dan torsi puncak sekitar 371 Nm, dipadukan dengan transmisi CVT yang disetel untuk simulasi 8-percepatan, guna memberikan karakter berkendara halus sekaligus responsif.

Desain bodinya memakai bahasa “V-Motion” khas Nissan, dengan gril depan yang menyatu dengan lampu depan LED ganda, serta DRL (Daytime Running Light) tembus pandang. Selain itu, tersedia pilihan warna abu-abu matte baru dan opsi pelek ukuran 17 atau 19 inci.

Ukuran bodi dikabarkan mencapai panjang sekitar 4.920 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.447 mm, dan jarak sumbu roda (wheelbase) 2.825 mm.

Dengan konfigurasi ini, Teana menegaskan dirinya sebagai sedan premium yang tetap memakai mesin bensin dan kini dibekali fitur digital kelas atas.

Signifikansi & Implikasi

Langkah Nissan dan Huawei melalui kolaborasi ini memiliki sejumlah implikasi penting:

Transformasi ICE (Internal Combustion Engine) ke era digital: Banyak yang berfokus pada mobil listrik ketika berbicara “mobil masa depan”. Namun Teana menunjukkan bahwa mobil bensin pun masih bisa mendapatkan pembaruan teknologi signifikan dan bersaing secara “connected”.

Perkembangan ekosistem otomotif-teknologi: Integrasi sistem operasi smartphone/connected devices ke mobil telah lama berlangsung, tetapi kolaborasi seperti ini — sebuah merek otomotif besar + vendor teknologi besar — menandakan percepatan crossover sektor teknologi dan otomotif.

Target pasar Tiongkok: Tiongkok dikenal sebagai pasar yang sangat menuntut fitur digital dalam mobil, termasuk konektivitas tinggi dan antarmuka pintar.

Meski tampak menjanjikan, ada beberapa hal yang tetap menjadi catatan:

Ketersediaan global: Meskipun diluncurkan di China, belum ada konfirmasi kuat mengenai kapan (atau apakah) Teana versi ini akan masuk ke pasar Indonesia atau global secara luas. Hal ini mempengaruhi relevansi bagi pembeli di luar China.

Biaya tambahan teknologi: Teknologi kokpit pintar termasuk fitur premium sering kali membawa peningkatan biaya produksi — yang bisa berdampak pada harga jual. Jika harga terlalu tinggi, segmen pasar bisa terbatas.

Fokus kendaraan bensin di era elektrifikasi: Meski mobil bensin masih banyak digunakan, tren global ke arah elektrifikasi semakin kuat.

Dengan hadirnya Nissan Teana terbaru yang menjadi mobil bensin pertama di dunia mengadopsi kokpit berbasis HarmonyOS, kita menyaksikan titik penting dalam evolusi otomotif: bukan hanya dari segi tenaga atau mesin, tetapi dari pengalaman digital berkendara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *