Sirah Kencong: Surga Tersembunyi di Blitar, Pesona Wisata yang Bikin Ogah Pulang
BLITAR, 10 September 2025 – Nama Sirah Kencong mungkin belum sepopuler destinasi wisata besar lain di Jawa Timur seperti Bromo atau Batu. Namun, siapa sangka, di lereng Gunung Butak tepatnya di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, tersembunyi sebuah kawasan wisata yang pesonanya mampu membuat wisatawan betah berlama-lama.
Dengan kombinasi kebun teh hijau, udara pegunungan yang sejuk, serta deretan spot wisata kekinian, Sirah Kencong kini dianggap sebagai surga tersembunyi yang siap memanjakan siapa pun yang berkunjung.
Pesona Alam yang Menyihir
Setibanya di area perkebunan teh, pengunjung langsung disambut hamparan tanaman teh yang tumbuh rapi, bagai permadani hijau tak berujung. Pagi hari menjadi waktu terbaik untuk menikmati suasana ini. Kabut tipis masih menggantung, udara segar menyusup ke dalam paru-paru, dan cahaya matahari yang hangat menyelinap di antara pepohonan.
Bagi pecinta fotografi, panorama ini bagaikan surga. Setiap sudut seolah menyajikan latar yang sempurna: deretan pohon teh, kontur perbukitan, hingga jalan setapak kecil yang melintang di tengah kebun. Tak heran, banyak pengunjung menyebut suasana Sirah Kencong mirip Puncak Bogor, tapi dengan atmosfer lebih tenang dan harga lebih ramah di kantong.
Spot Foto Ikonik: Keranjang Sultan hingga Sky T Resto
Pengelola wisata tampaknya memahami benar kebutuhan generasi muda yang gemar berburu spot foto. Di Sirah Kencong, ada beragam lokasi unik yang siap memanjakan kamera.
Yang paling populer adalah Keranjang Sultan, sebuah kursi gantung berbentuk keranjang bambu berukuran raksasa yang digantung di tengah kebun teh. Dari sini, wisatawan bisa berpose sekaligus menikmati panorama hijau dari ketinggian. Tak jarang, antrean pengunjung terbentuk hanya untuk bergiliran berfoto di spot ini.
Selain itu, terdapat pula Sky T Resto, kafe bergaya modern dengan pemandangan kebun teh yang spektakuler. Menikmati secangkir teh hangat sambil memandang bukit hijau adalah pengalaman yang tak mudah dilupakan. Nuansa sederhana bercampur elegan, membuat setiap momen terasa istimewa.
Glamping dan Camping: Nikmati Malam dengan Bintang
Tidak sedikit pengunjung yang memilih untuk menginap di kawasan ini. Pilihannya beragam, mulai dari glamping (glamour camping) dengan tarif sekitar Rp400–500 ribu per malam, hingga camping sederhana yang hanya memerlukan Rp20 ribu.
Bagi yang memilih glamping, fasilitasnya cukup memadai. Tenda dilengkapi kasur empuk, lampu, bahkan colokan listrik. Meski bermalam di tengah alam, kenyamanan tetap terjaga. Sedangkan untuk camping biasa, suasana yang lebih sederhana justru memberi pengalaman otentik: tidur di bawah langit berbintang, ditemani suara jangkrik dan dinginnya udara gunung.
Banyak wisatawan mengatakan, sensasi bermalam di Sirah Kencong adalah momen paling berkesan. Pagi hari mereka terbangun oleh kabut tebal yang turun perlahan, menutupi kebun teh hingga suasana terasa magis.
Lebih dari Sekadar Kebun Teh: Air Terjun dan Candi Bersejarah
Kawasan Sirah Kencong bukan hanya soal kebun teh. Sekitar 700 meter dari area utama, terdapat Air Terjun Sirah Kencong yang menghadirkan nuansa alam berbeda. Airnya jernih, gemericiknya menenangkan, cocok untuk berendam atau sekadar duduk di batu besar menikmati kesejukan. Harga tiketnya pun terjangkau, sekitar Rp6.000 per orang.
Tak jauh dari sana, wisatawan juga bisa menemukan Candi Sirah Kencong, peninggalan era Majapahit yang memberi nilai historis pada kawasan ini. Kehadiran candi di tengah perkebunan teh menambah kesan eksotis: seolah menyatukan keindahan alam dengan jejak sejarah klasik Jawa.
Sebagai tambahan, terdapat pula spot gitar raksasa, instalasi seni yang unik dan menjadi favorit pengunjung muda. Spot ini menjadi simbol kreativitas pengelola wisata untuk terus menghadirkan atraksi baru.
Destinasi Healing dan Petualangan Ringan
Wisata Sirah Kencong kini tak hanya dianggap destinasi keluarga, tapi juga lokasi healing bagi generasi muda. Suasana sunyi, udara bersih, serta pemandangan luas menjadi obat ampuh untuk melepas penat dari rutinitas. Banyak wisatawan datang hanya untuk duduk tenang, membaca buku, atau sekadar menikmati waktu bersama pasangan dan sahabat.
Bagi pecinta petualangan, Sirah Kencong juga menyediakan jalur pendakian menuju Gunung Butak. Meski saat ini jalurnya dibatasi oleh Perhutani, semangat eksplorasi tetap bisa dirasakan dengan berkunjung ke area camping ground Brak Papat, yang menawarkan panorama dua gunung sekaligus: Kelud dan Kawi/Butak.
Fasilitas dan Akses yang Terjangkau
Fasilitas umum di Sirah Kencong cukup lengkap: tersedia area parkir luas, mushola, toilet, dan warung makanan. Harga tiket masuk juga ramah di kantong, sekitar Rp10.000–12.000 per orang untuk area kebun teh.
Dari Kota Blitar, perjalanan menuju Sirah Kencong memakan waktu sekitar 40 menit dengan jarak 29 km. Jalur yang direkomendasikan adalah melalui Tegalasri, karena kondisi jalannya lebih baik dibanding rute alternatif yang berbatu. Meski berada di dataran tinggi, aksesibilitas relatif mudah untuk kendaraan roda dua maupun empat.
Cerita Wisatawan: “Ogah Pulang”
Banyak wisatawan mengaku sulit beranjak dari Sirah Kencong. Salah satunya adalah Andini, mahasiswa asal Surabaya, yang datang bersama tiga temannya.
“Kami awalnya cuma ingin singgah sebentar, tapi akhirnya menginap. Suasananya adem banget, pemandangannya luar biasa. Rasanya ogah pulang,” katanya sambil tersenyum.
Cerita serupa juga datang dari wisatawan lokal, Pak Suyatno, warga Wlingi yang rutin berkunjung setiap bulan. “Dulu hanya kebun teh biasa, sekarang jadi tempat wisata yang keren. Bangga sekali ada destinasi sebagus ini di Blitar,” ujarnya.
Potensi Wisata Unggulan Blitar
Transformasi Sirah Kencong dari sekadar kebun teh menjadi destinasi wisata modern tidak hanya memberi keuntungan ekonomi bagi warga sekitar, tapi juga membuka peluang Blitar untuk dikenal lebih luas. Dengan promosi yang tepat, kawasan ini bisa menjadi ikon baru pariwisata Jawa Timur.
Apalagi, tren wisata alam dan healing tourism sedang meningkat pasca pandemi. Orang-orang lebih memilih destinasi alami dengan udara segar dan suasana tenang. Sirah Kencong hadir di momen yang tepat, menjawab kebutuhan wisatawan yang mendambakan pengalaman sederhana namun berkesan.
Penutup
Sirah Kencong adalah bukti bahwa surga tidak selalu jauh. Dengan modal alam yang indah, ditambah kreativitas pengelola dalam menghadirkan spot foto dan fasilitas menarik, tempat ini berhasil menjelma menjadi destinasi yang dicintai.
Bagi siapa pun yang berkunjung, bersiaplah untuk jatuh cinta pada keindahan sederhana Sirah Kencong—dan mungkin, benar-benar sulit untuk pulang.
