Politik

Prabowo Subianto Tetapkan Tiga Tugas Utama untuk Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri

Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memberikan arahan tegas kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memimpin tiga bidang krusial dalam penegakan hukum: pemberantasan narkoba, penyelundupan, dan perjudian daring (judi online).

“Saya minta Kapolri, tiga hal ada yang memimpin untuk saya: satu pemberantasan narkoba; dua penyelundupan; tiga judi online,” ujar Prabowo.

Presiden menekankan bahwa ketiga poin itu menjadi pangkal menjaga masa depan bangsa yang bebas dari kejahatan luar biasa.

Latar belakang penegasan tugas ini
Pemusnahan 214,84 ton narkotika dengan nilai diperkirakan mencapai Rp 29,37 triliun menjadi momentum bagi pemerintah untuk menunjukkan komitmen tinggi terhadap pemberantasan narkoba.

Selain itu, Prabowo turut menyentil soal kebocoran kekayaan negara dan penyalahgunaan jalur penyelundupan serta maraknya perjudian daring yang menggerus struktur sosial. “Masalah utama yang saya lihat adalah kebocoran kekayaan negara… Apa pun yang kita inginkan, mustahil kita capai kalau kekayaan kita tidak kita kuasai, tidak kita kelola.”

Pemberantasan narkoba: Presiden menyoroti modus-modis baru yang digunakan oleh kartel narkoba — termasuk penyelundupan melalui jalur laut tersembunyi seperti sampan hingga kapal selam.

Polri selama satu tahun terakhir mencatat ribuan kasus dan puluhan ribu tersangka dari jaringan narkoba nasional dan internasional.

Penyelundupan: Penyelundupan barang dan kekayaan negara dianggap sebagai ancaman struktur terhadap kedaulatan. Presiden meminta Polri untuk memperkokoh pengawasan di pintu masuk negara, perbatasan, pelabuhan dan jalur tikus yang rentan.

Judi online: Perjudian daring dipandang sebagai kejahatan yang merusak fondasi generasi muda. Penegakan terhadap operator dan jaringan perjudian daring menjadi salah satu prioritas yang ditempatkan pada Kapolri.

Harapan dan evaluasi kinerja Polri
Prabowo menyampaikan apresiasi atas kerja Polri yang menurutnya telah mulai menunjukkan hasil dalam waktu satu tahun kepemimpinannya. Ia berharap agar Polri tidak hanya mengandalkan satuan reaksi, namun juga membangun sinergi kuat dengan institusi lain seperti Bea Cukai, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan TNI, guna memberantas kejahatan lintas sektor.

Kapolri dituntut tidak hanya sekadar mengejar angka penindakan, tetapi juga membongkar jaringan hingga ke akar-akar kejahatan, menggalakkan pencegahan, dan meningkatkan kesadaran publik. “Polisi harus lebih sigap. Harus kompak bekerja sama dengan TNI, Bea Cukai, dan semua lembaga… Kita satu korps, Merah Putih. Korps NKRI.” kata Presiden.

Implikasi bagi bangsa dan penutup
Arahan tegas presiden ini menjadi sinyal penting bagi penegakan hukum di Indonesia. Pemberantasan narkoba, penyelundupan dan judi daring bukan sekadar tugas penegak hukum, tetapi juga bagian dari upaya menjaga masa depan generasi, mengamankan kekayaan negara dan memperkuat kedaulatan nasional.

Ketiga fokus ini menjadi pilar yang dititipkan kepada Kapolri agar menjadikan institusi kepolisian sebagai benteng utama dalam menghadapi kejahatan yang terus berkembang. Dengan eksekusi yang konsisten dan transparan, harapan untuk menciptakan Indonesia yang aman, bersih dari kejahatan luar biasa, dan bermartabat bisa diwujudkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *