Kesehatan

Kasus Diabetes di Usia Muda Meningkat, Gaya Hidup Tak Sehat Jadi Pemicu Utama

Jakarta — Penderita diabetes di Indonesia kini semakin banyak ditemukan pada kelompok usia muda. Bila dulu penyakit ini lebih sering menyerang orang berusia di atas 40 tahun, kini kasus serupa mulai bermunculan bahkan pada mereka yang berusia di bawah 35 tahun.

Menurut dr. Erpryta Nurdia Tetrasiwi, spesialis penyakit dalam di Brawijaya Hospital, perubahan pola hidup generasi muda menjadi faktor utama peningkatan kasus tersebut. “Dulu kita menganggap anak muda aman dari diabetes dan hipertensi. Sekarang justru banyak pasien di bawah 35 tahun datang dengan kadar gula yang tinggi,” ujarnya.

Gaya Hidup Modern Jadi Pemicu

Pola makan tidak seimbang, kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, minuman manis, dan minimnya aktivitas fisik menjadi kombinasi berbahaya bagi kesehatan metabolik anak muda. Tren minuman kekinian seperti kopi susu gula aren atau matcha latte, misalnya, sering kali mengandung kadar gula tinggi yang tak disadari konsumen.

“Apapun minumannya, kalau bisa less sugar. Kalau membuat sendiri masih bisa dikontrol, tapi kalau beli di luar, kandungan gulanya bisa berlipat,” ujar dr. Erpryta. Ia menegaskan, konsumsi gula berlebih dalam jangka panjang bisa menyebabkan resistensi insulin yang berujung pada diabetes tipe 2.

Anjuran Batas Aman Gula Harian

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsumsi gula tambahan tidak lebih dari 50 gram per hari. Namun, dr. Erpryta menyarankan agar masyarakat Indonesia menurunkan batas tersebut hingga maksimal 25 gram demi keamanan.

“Kalau satu sachet kopi instan rata-rata mengandung 12 gram gula, berarti empat cangkir saja sudah mendekati batas harian,” jelasnya. Ia menambahkan pentingnya kebiasaan membaca label gizi pada kemasan makanan dan minuman agar masyarakat sadar seberapa besar gula yang mereka konsumsi.

Generasi Z dan Milenial Rentan Terpapar

Fenomena meningkatnya kasus diabetes di kelompok muda, terutama generasi Z dan milenial, disebabkan oleh perubahan gaya hidup digital. Aktivitas yang banyak dilakukan di depan layar membuat waktu bergerak fisik jauh berkurang. Selain itu, kebiasaan ngemil saat bekerja atau belajar daring memperparah asupan kalori harian.

Studi Kementerian Kesehatan 2024 mencatat bahwa prevalensi diabetes di kelompok usia 20–34 tahun naik hampir dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Angka ini menunjukkan perubahan signifikan yang perlu segera diwaspadai.

Langkah Pencegahan Sejak Dini

Para ahli menekankan bahwa diabetes sebenarnya bisa dicegah. Gaya hidup sehat menjadi kunci utama.

  1. Kendalikan konsumsi gula. Pilih minuman tanpa tambahan gula atau gunakan pemanis rendah kalori.
  2. Rutin berolahraga. Minimal 30 menit aktivitas fisik ringan setiap hari, seperti jalan cepat atau bersepeda.
  3. Cek kadar gula darah secara berkala. Deteksi dini bisa mencegah komplikasi jangka panjang.
  4. Tidur cukup dan kelola stres. Kurang tidur dapat memengaruhi hormon yang mengatur metabolisme gula darah.

dr. Erpryta menambahkan, tidak ada larangan mutlak terhadap makanan manis, namun porsi dan frekuensinya harus diatur. “Hidup sehat bukan berarti tidak boleh makan enak. Yang penting tahu batas aman dan disiplin menjalankannya,” katanya.

Edukasi dan Kesadaran Publik

Selain upaya pribadi, edukasi publik tentang bahaya diabetes perlu diperluas. Pemerintah dan fasilitas kesehatan didorong untuk mengadakan kampanye rutin mengenai pentingnya pola makan seimbang dan aktivitas fisik.

Program skrining kesehatan di tempat kerja atau kampus juga bisa menjadi strategi efektif mendeteksi risiko lebih awal. “Kalau ditemukan sejak awal, penanganan bisa lebih sederhana, bahkan cukup dengan perubahan gaya hidup tanpa obat,” ujar dr. Erpryta.

Kesimpulan

Peningkatan jumlah penderita diabetes di usia muda merupakan alarm bagi masyarakat modern. Pola hidup serba cepat dan konsumsi makanan tinggi gula menjadi penyebab utama. Dengan kesadaran diri, edukasi, dan kebiasaan hidup sehat, ancaman ini sebenarnya bisa ditekan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *